Dalam sebuah perangkat Android, apakah spesifikasi terbaik di atas kertas selalu menghasilkan statistik terbaik? Untuk membuktikannya, Androidheadline telah menguji 10 hape Android terbaik yang dirilis tahun 2016 melalui serangkaian tes benchmark populer. Masing-masing aplikasi benchmark tersebut memiliki pengujian berbeda dan mencakup keseluruhan komponen.
Chipset system on chip (SoC) yang berisi CPU, GPU dan sejumlah hal-hal lain seperti DSP, ISP dan modem seluler memiliki dampak yang signifikan pada kinerja perangkat secara keseluruhan. Hanya saja hal itu bukan satu-satunya faktor. Kecepatan penyimpanan internal juga menjadi salah satu faktor, terutama ketika berurusan dengan waktu loading aplikasi. Faktor lain adalah resolusi layar yang juga akan mempengaruhi kinerja prosesor dan grafis. Berikut hasil pengujian yang dilakukan Androidheadlines :
AnTuTu
Aplikasi pengujian AnTuTu telah menjadi salah satu "standar" tolok ukur untuk Android. Aplikasi ini akan mengukur CPU dan penggunaan grafis serta beberapa komponen lainnya seperti RAM dan input serta output. Meskipun tidak mencerminkan penggunaan nyata saat beraktivitas sehari-hari, namun benchmark ini berguna untuk memberikan data dasar tentang kinerja umum dari perangkat.
Dari hasil pengujian yang dipublish Antutu, hape OnePlus 3T mendapat skor tertinggi yang diikuti oleh Moto Z force Droid dan LG V20. Sedangkan dibelakangnya diikuti hape Huawei Mate 9 dan Sony Xperia XZ. Pemenang tahun lalu adalah Galaxy Note 5 dengan chipset Exynos 7420 dengan catatan skor kurang dari 70.000. Dan kini semua perangkat di skor pengujian Antutu menorehkan skor lebih dari 120.000.
GeekBench 4
GeekBench juga termasuk tool benchmarking Android lain yang populer, namun aplikasi ini hanya menguji kinerja prosesor. Pengujian dibagi menjadi dua bagian, yairu tes single-core, yang mengukur kecepatan inti individu, terlepas dari berapa banyak core yang ada di chipset tersebut. Lalu ada tes multi-core, yang menjalankan semua core pada chipset secara bersamaan.
Dari benchmark Geekbench, hape Huawei Mate 9 dengan chipset Kirin 960 mendapatkan skor yang tertinggi. Kirin 960 merupakan chipset besutan Huawei yang menggunakan empat ARM core Cortex-A73 dan empat core ARM Cortex-A53 ditambah grafis Mali G71 MP8. Mate 9 mendapatkan top skor untuk kedua tes single-core dan tes multi-core. Di posisi kedua ditempai OnePlus 3T dan hape Samsung Galaxy S7 Edge. Kinerja terlemah single-core ditunjukkan oleh hape Xiaomi Mi 5 dengan hape HTC 10 yang memproduksi hasil multi-core terendah.
Basemark OS II
Basemark OS II adalah aplikasi benchmark "All-In-One" yang menguji kinerja keseluruhan perangkat termasuk sistem, memori, grafis, dan web browsing. Lagi-lagi hape OnePlus 3T menjadi yang tertinggi dengan skor 2.719. Berikutnya adalah hape Samsung Galaxy S7 Edge dengan skor 2659 dan Huawei Mate 9 dengan skor 2.588. Menariknya perbedaan skor hanya berada di kisaran 5% di antara tiga perangkat teratas. Sedangkan di posisi sebaliknya, hape Xiaomi Mi 5 yang paling lemah (skor 2,091), diikuti oleh LG V20 (skor 2188) dan HTC 10 (sor 2197) di posisi kedua dan ketiga tempat terakhir.
Vellamo
Vellamo merupakan aplikasi benchmarking milik Qualcomm yang membagi tes menjadi tiga bagian utama yaitu Browser, Multicore dan Metal. Pengujian Browser menggunakan browser default pada setiap perangkat untuk melihat seberapa baik mereka menangani konten web dan menjalankannya. Lalu pengujian Metal untuk mengevaluasi kinerja single-core dari prosesor mobile.
Untuk tes Metal dari Vellamo perangkat dengan skor teratas menjadi milik OnePlus 3T dengan torehan skor 4238. Di posisi berikutnya adalah hape ZTE Axon 7 yang diikuti LG V20. Hasil terendah di tes Metal adalah hape Xiaomi Mi 5 dan Google Pixel XL yang hanya mendapatkan skor 3.040. Beralih ke tes web browsing Vellamo, di posisi teratas menjadi milik hape Samsung Galaxy S7 Edge dengan skor 7778. Di tempat kedua ada hape Huawei Mate 9 dan setelah itu diisi oleh hape OnePlus 3T. Untuk penjelajahan terlemah Vellamo adalah ZTE Axon 7 dengan skor 3756.
Jet Stream
Jetstream adalah tool benchmark JavaScript yang berfokus pada aplikasi web canggih, melakukan tes untuk latency dan keseluruhan (kinerja puncak berkelanjutan). Jet Stream meliputi berbagai beban kerja dan teknik pemrograman untuk menghindari kemungkinan tweak perangkat lunak untuk benchmark "game" individu dan menjalankan 39 tes yang berbeda untuk menghasilkan skor tunggal keseluruhan.
Hasil dari pengujian Jet Stream menempatkan hape Samsung Galaxy S7 Edge, Huawei Mate 9 dan OnePlus 3T sebagai tiga besar teratas. Dimana posisi pertama ditempati hape Huawei Mate 9, lalu OnePlus 3T di tempat kedua dan diikuti hape Samsung Galaxy S7 Edge. HTC 10 menjadi yang terburuk dan hape Xiaomi Mi 5 sedikit lebih baik.
3DMark
3DMark menjadi aplikasi benchmark terbaik karena sifat cross-platform dan menekankan pada grafis 3D. Tes Slingshot Extreme dirancang khusus untuk standar OpenGL ES 3.1. 3DMark tidak hanya memiliki aturan bagi produsen untuk menghindari OEM memodifikasi cara sistem berjalan ketika tes sedang dilakukan, tetapi dapat membandingkan hasil 3DMark dengan lebih dari 3.000 perangkat Android serta iPhone terbaru dan iPad. Hasilnya, hape OnePlus 3T dengan layar Full HD berada di urutan teratas yang disusul hape ZTE Axon 7 yang memiliki layar QHD. Lalu diikuti oleh hape Huawei Mate 9 yang hadir dengan layar Full HD. Kinerja 3DMark terburuk datang dari hape HTC 10.
GFXBench
Seperti 3DMark, GFXBench berkaitan dengan kinerja kartu grafis. Yang termasuk tes 1440p Manhattan 3.1.1 baru untuk OpenGL ES 3.1 dan benchmark yang menguji fitur Android Extension Pack seperti tessellation hardware pada konten seperti game. Pengujian menjalankan benchmark T-Rex dan Manhattan 3.1 sebagai tolok ukur. Duiurutan pertama pengujian T-Rex adalah hape ZTE Axon 7 (layar QHD), di tempat kedua ada hape Xiaomi Mi 5 dan ketiga hape Sony Xperia XZ yang memiliki layar Full HD.
Sedangkan berdasarkan tes Manhattan, top performer adalah hape Sony Xperia XZ dan OnePlus 3T yang keduanya mencetak 32fps. Kedua perangkat memiliki layar Full HD, dimana posisi berikutnya adalah Goole Pixel XL (30fps dengan layar qHD) dan di posisi ketiga adalah hape Huawei Mate 9 (28fps dan Full HD).
Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan pengujiandengan apllikasi-aplikasi benchmark di atas, hape Android yang memiliki performa terbaik pada tahun 2016 adalah OnePlus 3T yang diotaki prosesor Snapdragon 821 berkombinasi dengan RAM 6GB dan layar Full HD. Sebuah kombinasi yang membuatnya tak terkalahkan di semua tes. Di tempat kedua adalah hape Huawei Mate 9 yang memiliki skor Geekbench dan Jetstream tertinggi. Termasuk berada di posisi tiga secara beruntun di tes lainnya, sebagian karena dibantu oleh layar Full HD. Di tempat ketiga adalah hape Sony Xperia XZ. Meskipun tidak berada di posisi pertama dari salah satu pengujian, tapi memperoleh skor yang baik GFXBench Manhattan dan GFX T-Rex.
Posisi berikutnya diisi hape ZTE Axon 7 yang merupakan perangkat berperforma tertinggi dengan layar QHD, lalu diikuti hape Moto Force Z dan Google Pixel XL yang juga memiliki display qHD.