Banyak pecinta motor besar dan bos-bos eksekutif di Indonesia rela mengucurkan uang yang banyak untuk membeli motor gede (moge) di Indonesia.
Tak heran, banyak pabrikan motor-motor mewah seperti Ducati, BMW, Honda, Yamaha dan Kawasaki yang menawarkan mesin berkubikasi besar. Umumnya, moge memiliki desain yang keren, gagah, mesin berkapasitas besar dan teknologi tercanggih.
Tentunya, kehadiran moge di garasi rumah kita dapat meningkatkan status sosial si pemilik rumah dan moge itu sendiri. Definisi motor besar atau moge adalah motor dengan klasifikasi mesin 600cc atau lebih.
Sayangnya, harga moge di Indonesia sangat mahal bahkan harga motor moge dengan kapasitas mesin di atas 500 cc bisa setara dengan satu unit mobil dan rumah murah.
Berikut beberapa faktor yang membuat harga moge sangat mahal seperti dirangkum dari berbagai sumber:
1. Impor
Rata-rata, pabrikan sepeda motor mewah mengimpor langsung moge-nya dari luar negeri dalam bentuk completely built-up (CBU) sehingga harganya akan sangat mahal dibanding motor-motor yang dirakit di Indonesia.
2. Pajak
Pemerintah Indonesia memasukan moge ke dalam barang mewah dan membebankan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 125 persen. Sebelumnya, pajak PPnBM untuk moge hanya 75 persen.
Belum lagi, ada tambahan biaya pajak penghasilan atas penjualan barang mewah sebesar lima persen dan bea masuk barang impor untuk kendaraan bermotor roda dua sebesar 50 persen.
Ditambah, biaya ketika membuat Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) moge yang berbeda dengan motor-motor biasa lainnya
3. Kurs Mata Uang
Sebagai produk mewah yang impor, harga moge di Indonesia sangat berfluktutif tergantung dengan kestabilan nilai mata uang rupiah. Jika rupiah melemah terhadap mata uang asing seperti dolar Amerika, maka harga moge akan naik.
4. Biaya Perawatan
Tidak hanya pembelian, pemilik moge juga harus menyisihkan uangnya untuk perawatan moge yang mahal karena moge harus dirawat di bengkel tertentu dengan suku cadang yang harus diimpor dari luar negeri.
5. Biaya Riset dan Pemasaran
Biasanya, pabrikan motor membebankan biaya riset dan pemasaran ke dalam harga moge sehingga harganya pun sangat mahal, mengingat pengembangan moge membutuhkan dana riset yang besar dan model pemasaran yang berbeda dari motor pada umumnya
6. Jumlah Produksi
Biasanya, pabrikan motor menjual moge dalam jumlah yang terbatas, berbeda dengan motor yang beredar di pasaran seperti motor matik dan bebek. Tentunya, pabrikan motor akan menaikan harga moge karena volume penjualannya yang kecil.