Samsung memang sudah tidak memproduksi lini Galaxy J series yang kemudian diganti Galaxy M Series. Meski demikian, Samsung J series sempat menjadi primadona hp murah kelas menengah, salah satunya Samsung J3 Pro 2016. Harga Samsung J3 Pro 2016 saat ini berada di kisaran Rp1,6 jutaan.
Salah satu kelebihan dari Samsung J3 Pro 2016 adalah kualitas material dan bodinya yang kokoh. Dan layarnya sudah menggunakan jenis Super AMOLED, fitur layar yang cukup canggih pada saat itu. Namun bila bicara spesifikasi tentunya sudah ketinggalan dari hp terbaru rilisan 2019.
Sukses dengan J3 Pro 2016, Samsung kemudian melanjutkan dengan J3 Pro versi 2017. Ada beberapa perubahan di versi terbaru ini. Sehingga ada 2 varian Samsung J3 Pro yang ada di pasaran, yaitu Samsung J3 Pro versi 2016 dan Samsung J3 Pro versi 2017. Menariknya, saat ini harga keduanya tidak terpaut jauh.
Untuk lebih jelasnya berikut perbedaan diantara Samsung J3 Pro 2016 dan versi 2017, sembari bernostalgia dengan Galaxy J series.
Desain dan Layar
Secara fisik sangat kentara perbedaaan keduanya, dimana Samsung J3 Pro 2016 memiliki bentuk yang mengkotak. Sedangkan Samsung J3 Pro 2017 terlihat lebih membulat di setiap ujungnya. Sama-sama memakai layar berukuran 5 inci, namun dimensi Samsung J3 Pro 2016 lebih kecil dan lebih ramping dengan ukuran 142.2 x 71.3 x 8 mm, berbanding 143.2 x 70.3 x 8.2 mm di Samsung J3 Pro 2017.
Tentu saja bobot Samsung J3 Pro 2016 lebih ringan sekitar 3 gram. Keduanya menggunakan layar berukuran sama, bedanya layar di Samsung J3 Pro 2016 mendominasi 68 persen bagian depan. Sedangkan layar di Samsung J3 Pro 2017 memiliki rasio screen to body 68,5 persen.
Samsung J3 Pro 2016 sudah menggunakan layar Super AMOLED yang memiliki kontras dan warna yang lebih dalam, sedangkan versi 2017 memakai layar PLS. Keduanya juga menyediakan dua slot SIM card dengan perbedaan penggunaan micro-SIM di Samsung J3 Pro 2016 dan nano-SIM di versi 2017.
Dibagian belakang juga terlihat ada aksen garis dibagian atas dan bawah pada Samsung J3 Pro 2017. Dan keduanya tidak dilengkapi fitur pemindai sidik jari.
Kamera
Di sektor imaging, Samsung J3 Pro 2016 hanya dibekali kamera belakang beresolusi 8MP dengan dukungan aperture f/2.2, autofocus, dan LED flash. Sedangkan di Samsung J3 Pro 2017 mengusung kamera utama sebesar 13MP lengkap bersama aperture f/1.9, autofocus, dan LED flash.
Artinya, selain memiliki resolusi yang lebih besar kamera di Samsung J3 Pro 2017 juga dibekali bukaan cahaya (aperture) yang lebih lebar untuk pencahayaan yang lebih baik. Meski demikian, untuk merekam video keduanya sama-sama bisa menghasilkan film FullHD 1080p di 30fps. Sementara untuk kamera depan keduanya sama-sama beresolusi 5MP dengan aperture f/2.2, namun Samsung J3 Pro 2017 sudah dibekali flash LED
Performa
Dari penggunaan prosesor, Samsung J3 Pro 2016 yang tidak dirilis resmi di Indonesia ini memakai chipset Qualcomm Snapdragon 410 berkecepatan 1,2Ghz. Sedangkan Samsung J3 Pro 2017 yang bergaransi resmi menanam chipset Exynos 7570 berkecepatan 1,4Ghz.
Chipset ini juga digunakan Samsung J5 Prime. Sementara dikomponen penyokong prosesor, keduanya sama-sama menanam memori RAM 2GB dengan ruang peyimpanan internal sebesar 16GB plus slot microSD hingga 256GB. Secara multitasking memiliki kemampuan yang sama, namun Samsung J3 Pro 2017 sedikit lebih cepat dalam hal kinerja.
Yang menarik, kapasitas baterai di Samsung J3 Pro 2016 sedikit lebih besar dengan kapasitas 2600mAh. BAterainya juga menggunakan model yang bisa dilepas pasang. Berbanding dengan baterai 2400mAh di versi 2017 dan bersifat non-removeable (baterai tanam). Selain itu, Samsung J3 Pro 2016 masih berjalan dengan OS Android Lollipop dan versi 2017 sudah memakai OS Android Nougat terbaru.
Harga Samsung J3 Pro 2016 vs 2017
Saat ini harga Samsung J3 Pro 2016 termurah di rekanan Pricebook berada pada kisaran Rp1.470.000. Sedangkan harga Samsung J3 Pro 2017 termurah di rekanan Pricebook dijual seharga Rp1.799.000.