Image via Flipkart
Persaingan dalam dunia smartphone kini memang tak hanya terjadi pada level makro. Pada tingkat yang lebih kecil, persaingan sengit juga terjadi dan melibatkan pabrikan smartphone ternama. Salah satunya dalam masalah prosesor. Persaingan dalam hardware yang mengatur kinerja smartphone secara keseluruhan ini juga berlangsung begitu sengit dan semakin seru dari waktu ke waktu.
Bermula dari kemunculan Snapdragon dengan berbagai serinya, Mediatek sebagai prosesor pendahulu jadi ikut berbenah agar tetap dapat bersaing. Samsung tak ingin ketinggalan dengan Exynos miliknya dan Intel pun ikut meramaikan kompetisi dengan prosesor smartphone terbarunya.
Lantas seperti apa persaingan antar keempat prosesor ini? Siapakah prosesor yang paling unggul diantara keempatnya? Mari simak jawabannya dalam ulasan berikut.
MediaTek
Image via androidauthority.net
Mediatek adalah prosesor buatan perusahaan SoC asal Taiwan. Prosesor ini sedari awal memang hanya bergerak pada pasaran low-end smartphone. Namun sejak kemunculannya dengan banyak core (mencapai 10 sampai 12), Mediatek mulai menjadi ancaman yang tak dapat diremehkan oleh Exynos dan Snapdragon.
Dengan prosesor seri P dan X terbarunya, Mediatek diklaim sudah memilliki performa CPU yang sangat baik dengan kecepatan proses diatas rata-rata. Oleh karena itu tentu tidak mengherankan apabila Xiaomi mengganti Snapdragon dengan Mediatek dalam beberapa ponsel Redmi Pro-nya. Ciri khas Xiaomi yang memproduksi smartphone murah dengan kualitas mumpuni tentu sangat sesuai dengan Mediatek yang selalu memiliki harga jual terendah jika dibandingkan dengan prosesor lainnya yang setara.
Masalah lain yang sering ditimbulkan oleh prosesor Mediatek ialah lebih cepat panas jika dibandingkan dengan prosesor lainnya. Hal ini tentu sangat masuk akal mengingat Mediatek berani menjalankan banyak core sekaligus meskipun belum tentu akan terpakai. Imbas dari hal ini diantaranya membuat mesin smartphone harus bekerja lebih keras sehingga akan lebih cepat menguras baterai.
Exynos
Image via anadtech.com
Awalnya Exynos memang dipandang sebelah mata. Tetapi konsistensi dan keuletan Samsung dalam mengembangkan prosesor buatannya itu memang patut diapresiasi. Kini Exynos dikenal sebagai salah satu prosesor terbaik yang pernah ada. Bahkan Snapdragon paling baru sekalipun belum bisa disebut benar-benar mengalahkan prosesor yang satu ini.
Dalam hal performa, Exynos bisa dikatakan juaranya. Dilansir dari gamerindo, dengan jumlah core dan CPU yang sama (8-core, 4x Cortex –A53), Exynos dapat mencapai kecepatan hingga 772 Mhz. Padahal disaat bersamaan prosesor lainnya hanya mampu mencapai angka 600-700 Mhz. Maka tak heran bila Exynos mampu menjalankan aplikasi atau game yang berat secara multitasking tanpa harus berurusan dengan masalah ‘lag’.
Satu-satunya masalah pada Exynos ialah harganya yang sangat mahal. Exynos pun sejauh ini hanya dipakai pada smartphone Samsung yang harganya melangit seperti Note 7 dan Galaxy S7. Akan tetapi kalau budget-mu memang lumayan banyak tentu tidak ada salahnya merasakan sensasi Exynos.
Snapdragon
Image via forbes.com
Prosesor buatan pabrikan Qualcomm asal USA ini bisa dikatakan sebagai prosesor yang paling laris sampai hari ini. Pasalnya Snapdragon bermain pada semua level smartphone mulai dari level bawah, menengah, hingga jajaran atas. Snapdragon menjadi lawan yang seimbang bagi Mediatek pada tataran entry-level sekaligus menjadi rival utama Exynos pada tingkat flagship.
Dengan berbagai tipe dan kelas prosesor yang ia miliki, Snapdragon cenderung mampu mengatasi permasalahan konsumsi daya baterai dengan sangat baik. Performa dan pengolahan grafisnya juga terbilang mumpuni meski tak semuluk milik Exynos. Tak ayal berbagai pabrikan smartphone memilihnya sebagai chipset utama dari ponsel yang mereka produksi.
Snapdragon memang pilihan yang tepat jika Anda menginginkan prosesor kelas menengah keatas dengan harga yang relatif masih terjangkau. Sayangnya beberapa masalah panas mulai ditemukan pada Snapdragon 810 keatas. Hal ini menunjukkan kalau Qualcomm harus terus melakukan pengembangan agar prosesor buatannya tetap dapat eksis ditengah persaingan yang semakin ketat.
Intel Atom
Image via pocketnow.com
Rasanya hampir tidak ada yang mengenal Intel Atom sebagai salah satu prosesor PC terbaik. Namun ternyata Intel juga sudah mulai memproduksi prosesor untuk smartphone secara massal. Di Indonesia mungkin belum banyak smartphone yang menggunakan prosesor Intel Atom, tetapi di luar negeri jumlahnya sudah lumayan banyak dan produk-produk tersebut siap memasuki pasaran smartphone Indonesia dalam waktu dekat.
Sayangnya Intel Atom memiliki masalah besar pada sisi konsumsi baterai. Jika sebelumnya dikatakan bahwa Mediatek cenderung membuat konsumsi baterai lebih boros, maka Intel Atom dapat membuatnya menjadi lebih boros lagi. Pasalnya Intel sudah terbiasa memproduksi prosesor untuk PC yang notabene daya besar (sekitar 40 watt). Daya smartphone yang kecil (kurang dari 5 watt) tentu menjadi tantangan sendiri bagi Intel jika ingin tetap eksis di lahan baru ini.
Uniknya Intel Atom memiliki kelebihan utama dalam hal grafis seperti prosesor PC-nya yang telah mendunia. Intel bahkan memiliki sistem grafis sendiri yang bernama Intel Iris Graphics dan digadang-gadang sebagai sistem grafis paling mumpuni yang telah ada sampai hari ini. Apabila Intel berhasil mengatasi masalah konsumsi daya pada smartphone, tentu ia akan semakin meramaikan pasaran prosesor smartphone dunia.
Memang sulit menyimpulkan prosesor terbaik diantara keempatnya. Akan tetapi secara umum Snapdragon bisa dikatakan masih memimpin pasaran prosesor masa kini sebab pengguna smartphone kebanyakan berada pada tingkat menengah keatas dengan kebutuhan penggunaan yang tidak teramat berat. Meskipun begitu Exynos dan Mediatek yang sudah mulai menunjukkan taringnya sangat patut untuk diwaspadai sebab mereka terlihat siap mengalahkan Snapdragon kapan saja. Well, kompetisi masih akan terus berlanjut Bung!