Keduanya memiliki keunggulan masing-masing, dimana Intel unggul di satu teknologi sedangkan AMD justru lebih unggul di teknologi lainnya.
Jika ditanya bagian terpenting dari sebuah komputer tentu jawabannya adalah CPU. Nah jika ditanya bagian terpenting dari CPU, maka jawabannya adalah prosesor. Sebab bagian inilah yang menjadi kunci performa komputer secara keseluruhan. Ibarat komputer adalah sebuah tubuh, maka prosesor inilah otaknya.
Dunia prosesor sendiri sejak dulu diramaikan oleh persaingan 2 merk ternama yaitu Intel dan AMD. Keduanya tentu tak hanya berbeda pada masalah warna saja (biru vs merah), tetapi juga pada banyak aspek yang mengakibatkan kompetisi diantara keduanya tak kunjung usai. Ketika Intel menjadi juara dalam satu aspek, AMD akan menjadi juara pada aspek lainnya. Keduanya terus berkompetisi secara sengit seiring kemajuan teknologi yang semakin canggih.
Lantas siapakah yang memenangkan rivalitas abadi diantara keduanya? Simak penjelasan berikut sebelum menjadi #TeamIntel atau #TeamAMD!
Harga
Image via ncritech
Banyak orang mengatakan kalau AMD lebih murah daripada prosesor Intel. Nyatanya hal ini terjadi karena AMD bermain pada entry level alias level menengah ke bawah. Coba bandingkan harga AMD yang memiliki kualitas setara Intel pada high-end level. Harganya akan tetap lebih tinggi daripada Intel.
Meskipun begitu harus diakui kalau sebagian prosesor AMD memiliki harga yang lebih terjangkau. Sebagai contoh untuk AMD A8-7600 yang dapat mencapai frekuensi 3.1GHz hanya mematok harga pada kisaran Rp840.000,-. Harga tersebut jelas terbilang murah untuk suatu prosesor quad-core yang tidak memerlukan kartu grafik tambahan. Ini menandakan kalau AMD menjadi juara jika kita berbicara harga pada entry level.
Adapun pada pasaran low-end level, prosesor Intel dan AMD memiliki harga yang relatif sama. Sayangnya pangsa pasar ini sudah mulai ditinggalkan kebanyakan orang sehingga keduanya tidak fokus berkompetisi pada level tersebut.
Performa
Jika Anda mencari prosesor terbaik dalam hal performa pada kisaran harga yang relatif lebih murah, maka prosesor Intel adalah jawabannya. Hal ini setidaknya terbukti dari tingginya rendahnya rating TDP (Thermal Design Point) milik Intel yang menandakan lebih sedikitnya panas yang ia hasilkan saat tengah beroperasi. Faktor panas ini begitu signifikan mempengaruhi performa sebab CPU yang cepat panas akan lebih banyak menghabiskan dayanya untuk mengatasi panas tersebut.
Prosesor AMD lebih cepat panas karena memiliki jumlah core yang lebih banyak. Secara teori, hal ini seharusnya dapat membuat AMD bekerja jauh lebih cepat daripada Intel jika tidak terdapat disipasi panas yagn signifikan. Sayangnya core yang banyak dalam sebuah unit pemrosesan itu membuat chip-nya menjadi jauh lebih cepat panas. Bahkan chip terbaru AMD, Ryzen 5 1600X, diklaim memerlukan nitrogen cair agar bisa mendinginkannya ketika bekerja terlalu keras diatas 4.1GHz.
Grafik
Bagi para gamer, grafik tentu menjadi salah satu aspek terpenting yang harus dipertimbangkan sebelum memilih CPU. Apalagi game-game masa kini sudah dirancang sedemikian rupa agar menghasilkan kualitas grafik yang luar biasa. Lihat saja game The Witcher 3 yang sudah sangat mirip dengan kehidupan nyata.
Nah apabila kita coba membandingkan kualitas grafik pada game kelas menengah kebawah, chip Radeon milik AMD merupakan juara yang sulit ditandingi oleh chip Intel manapun di kelas yang sama. Iris Pro milik Intel memang menawarkan sensasi grafik yang semakin baik dan diklaim mampu mengalahkan Radeon. Tetapi dirilisnya Ryzen milik AMD jelas semakin mengukuhkan kemenangan AMD pada aspek ini.
Meskipun demikian prosesor Intel tetap bisa meraih keunggulan pada high-end level. Komputer kelas atas yang menggunakan GPU Nvidia ternyata terbukti lebih cocok apabila dipasangkan dengan Core i3 atau Core i5 milik Intel daripada chip AMD yang paling powerful sekalipun. Bahkan perbedaannya cukup besar hingga mencapai 15 s/d 30 fps. Maka dalam hal grafis kita dapat simpulkan kalau AMD menjadi opsi terbaik namun Intel akan bekerja lebih baik jika dipadupadankan dengan GPU.
Masalah Overclocking
Image via arstechnica.net
Overclocking adalah tindakan peningkatan suatu komponen clock rate atau dalam kata lain menjalankan komponen CPU dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada biasanya. Overclocking bisa membuat komputer berjalan jauh lebih cepat daripada biasanya, namun diperlukan pendinginan yang super serta perawatan yang rutin karena overclocking rentan membuat komponen yang dijalankan menjadi lebih cepat rusak.
Intel jauh lebih mudah di-overclock daripada AMD. Peningkatan kecepatan yang dihasilkan juga jauh lebih impresif. Misalnya seri i7-7700K yang mampu mencapai 4.5GHz, sementara Ryzen 7 1800X hanya mampu meraih 4.2GHz. i7-7700K bahkan dapat mencapai 7.5GHz apabila Anda bisa menggunakan pendingin helium cair yang sangat langka di pasaran.
Pada intinya, overclocking adalah masalah pendinginan. Unlocked chip milik AMD tentu dapat bekerja secara maksimal apabila terdapat sistem pendingin yang mumpuni. Akan tetapi dengan level dan sistem pendingin yang sama, Intel jelas menjadi juaranya.
Ketersediaan dan Kompatibilitas
Image via compare-processors.com
Pada akhirnya, masalah terbesar bagi prosesor AMD ialah kompatibilitas yang relatif masih rendah dengan komponen-komponen yang sudah menjamur di masyarakat. Motherboard yang dimiliki kebanyakan orang umumnya diisi oleh Intel karena bentuk socket yang ada memang cocok terhadapnya. Motherboard berbasis AMD masih sedikit ditemui karena prosessor yang satu ini memang memulai pertarungan agak belakangan ketimbang Intel. Maka tidak heran jika Intel lagi-lagi menjadi juara dalam aspek yang satu ini.
Memilih CPU memang sangat bergantung pada preferensi masing-masing orang. Hal terpenting yang seharusnya menjadi pertimbangan ialah bagaimana sang user akan menggunakan komputernya kelak. Intel memang juara di lebih banyak aspek tetapi dengan catatan harus mendapat sokongan yang cukup dari GPU. Tanpa GPU, prosessor AMD sudah pasti harus benar-benar dipertimbangkan.
Baca juga artikel :
Tandingi AMD Ryzen, Prosesor Intel Coffee Lake Siap Dirilis Agustus 2017
Prosesor Murah Intel Apollo Lake Dirilis untuk Notebook dan Desktop Murah
Cara Mudah Memahami Perbedaan Motherboard Intel dan AMD