Aplikasi video pendek telah menjadi fenomena baru di Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda. Apalagi setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) baru saja blokir akses sebuah aplikasi video pendek yang dianggap memiliki banyak konten negatif.
Padahal, jika digunakan dengan baik dan benar, aplikasi video pendek ini bisa meningkatkan kreatifitas penggunanya. Namun, lemahnya pengawasan oleh para pengembang membuat aplikasi ini kebablasan dari sisi konten. Dampaknya, banyak konten berbau pornografi hingga pelecehan beredar bebas.
Tapi tidak semua aplikasi video pendek yang ada bersifat negatif, salah satunya adalah LIKE. Karena LIKE telah mengintegrasikan sistem ketat dalam menyaring konten negatif. LIKE dilengkapi sistem penyaringan dan pelaporan yang terintegrasi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Tidak hanya melalui sistem, monitoring konten di aplikasi ini juga dilakukan oleh manusia secara manual 7x24jam untuk membangun ekosistem dan konten berkualitas tinggi untuk semua lapisan masyarakat.
Selain tim di Indonesia, pihak BIGO Technology, selaku pengembang aplikasi LIKE juga memiliki pusat Riset dan Pengembangan (R&D) di Singapura yang saat ini sedang merekrut tim yang terdiri dari 100 ahli AI dan insinyur untuk melakukan monitoring konten video. Pusat R&D ini juga bertanggung jawab untuk kemajuan serta kualitas konten perusahaan. Sistem AI inilah yang akan menghapus semua konten video negative yang diupload oleh para pengguna.
Selain sistem kontrol konten yang komprehensif, LIKE juga memungkinkan pengguna untuk membuat konten yang unik dan super kreatif dengan berbagai efek sihirnya. Sejak 11 bulan lalu diluncurkan, aplikasi yang memang ditujukan bagi pengguna berusia 16 tahun ke atas ini memang sudah menjadi salah satu komunitas video pendek paling populer di kalangan anak muda di Indonesia.
“Aplikasi LIKE berkomitmen untuk membentuk sebuah komunitas video pendek yang sehat dan kreatif bagi kaum muda. Teknologi AI dan efek sihir kami yang dikembangkan secara independen memungkinkan semua lapisan masyarakat untuk menunjukkan bakat dan kreatifitas mereka,” ungkap Aaron Wei, Wakil Presiden Senior BIGO Technology.
Keunggulan aplikasi video pendek LIKE :
- Dilengkapi sistem penyaringan dan pelaporan yang terintegrasi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI)
- Monitoring konten di aplikasi ini juga dilakukan oleh manusia secara manual 7x24jam
- Memiliki pusat Riset dan Pengembangan (R&D) yang sedang merekrut 100 ahli AI dan insinyur untuk melakukan monitoring konten video
Hadirkan 300 Efek Unik
Selain ketat dalam menyaring konten yang masuk, LIKE juga memiliki beragam fitur yang menarik. Salah satunya adalah menghadirkan 300 efek unik yang bisa divariasikan menjadi sebuah konten menarik. Fitur efek yang ada di LIKE mencakup :
1. Melakukan Sihir – Menggunakan sistem Augmented Reality (AR) dan AI untuk memanipulasi bentuk tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki serta memberikan efek make up dan menghilangkan noda.
2. Kekuatan Super – Menambahkan efek AR supranatural yang sesuai dengan gerakan tubuh berdasarkan sistem pelacakan kerangka dan teknologi klasifikasi
3. 4D Magic – Memungkinkan pengguna untuk menggunakan latar belakang dan efek yang dinamis
4. Music Magic – Mengidentifikasi dan memilih latar musik sembari secara akurat mencocokan efek khusus pada suara apapun.
Sekedar informasi, LIKE diluncurkan pada bulan Agustus 2017, dan merupakan bagian dari BIGO Group. APlikasi video pendek ini telah memiliki lebih dari 50 juta pengguna di lebih dari 200 negara. Platform ini juga telah dianugerahi predikat ‘The Best Social App’, ‘The Most Popular App’, ‘The Most Entertaining App’ di Google Play Awards 2017 dan memuncaki Apple Appstore di AS, Rusia, dan India. LIKE bisa diunduh oleh hp berbasis Android dan iOS secara gratis.